Teknologi Terbarukan untuk Verifikasi Keaslian Gambar

Teknologi Terbarukan untuk Verifikasi Keaslian Gambar

Tanggal Rilis

06.01.2025

Penulis

Corp Brand

Teknologi Terbarukan untuk Verifikasi Keaslian Gambar

 

Seiring dengan semakin majunya perkembangan teknologi digital di dunia, banyak orang menggunakan kemajuan teknologi ini karena memberikan berbagai kemudahan dalam aspek kehidupan manusia. Beberapa penggunaan teknologi memang ditujukan untuk membantu dan meningkatkan kemampuan manusia, namun di sisi lain, beberapa perkembangan teknologi justru menimbulkan merugikan. Contoh kasus yang semakin sering terjadi adalah penyalahgunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk merekayasa gambar dan deep-fake, sehingga sebuah gambar digital sangat terlihat asli dan mirip dengan aslinya. Penyalahgunaan teknologi ini berpotensi semakin meluas dan dalam beberapa kasus sudah digunakan untuk melakukan pemalsuan terhadap dokumen-dokumen penting.

 

Semakin meluasnya penyalahgunaan teknologi perlu diimbangi dengan perkembangan teknologi penjamin keaslian suatu produk. Teknologi tersebut bertujuan untuk melakukan verifikasi untuk mengetahui keaslian sebuah objek. Di era AI yang semakin luas pemakaiannya, dibutuhkan sebuah teknologi yang dapat mengidentifikasi keaslian, baik secara digital maupun fisik. Ilmuwan di Inggris telah mengembangkan sebuah teknologi untuk mengecek keaslian suatu gambar dengan sebuah algoritma yang disebut Pixelator.

 

Para ilmuwan data dari York St. John University telah berhasil mengembangkan sebuah alat atau tool terbaru untuk mengecek keaslian sebuah gambar, terutama untuk verifikasi dan menjaga keamanan siber dari suatu pemalsuan. Alat ini bekerja dengan memindai sebuah gambar digital, di mana algoritma dari alat ini akan mengecek bagian dari gambar dan mendeteksi perubahan konten hingga satuan piksel. Algoritma ini menganalisis piksel pada gambar asli dan hasil manipulasi, dengan menganalisis warna dan struktur tepi gambar per piksel. Teknologi ini menjadi langkah yang cukup signifikan untuk mengatasi pemalsuan gambar yang semakin marak terjadi dan mirip dengan gambar asli. 


sumber: identityweek.net

 

Berdasarkan teknologi tersebut, kaitannya sangat mungkin untuk terus dikembangkan untuk diintegrasikan menjadi sebuah teknologi untuk mengecek keaslian suatu produk atau dokumen penting kenegaraan. Tantangan yang dihadapi adalah teknologi ini masih berjalan untuk gambar digital, serta perlu pengujian dan pengembangan lebih lanjut untuk mengidentifikasi pemalsuan akibat pencetakan ulang. Teknologi ini akan sulit untuk mengecek keaslian pada produk cetakan, terutama cetakan palsu yang memiliki kemiripan tinggi dari segi warna dan struktur gambar. Namun teknologi ini berpotensi menjadi alat yang mutakhir jika pada cetakan terdapat watermark khusus, di mana fitur khusus tersebut akan dapat ditangkap oleh algoritma, sehingga akan terdeteksi dari segi struktur dan warna dengan cetakan palsu.

 

Teknologi ini berpotensi untuk dikembangkan lebih jauh dan optimal, jika diintegrasikan dengan fitur watermark khusus pada cetakan. Digital watermark dapat menjadi sebuah alternatif untuk disematkan pada cetakan produk, yang mana watermark tersebut hanya dapat dibaca oleh aplikasi khusus. Watermark ini berisi identitas dari produk tersebut dan terintegrasi ke dalam desain, atau menjadi bagian dari fitur cetakan produk dengan menggunakan pola tertentu. Selain itu, watermark dapat menggunakan sebuah tinta khusus yang hanya dapat dibaca jika disinari dengan sinar ultraviolet (UV)/infra-red (IR), sehingga jika dipindai menggunakan aplikasi, maka hanya akan terbaca jika menggunakan watermark yang asli. Jika hal tersebut dikolaborasikan dengan teknologi digital, maka akan menjadi sebuah sistem penjaminan keaslian dari produk dokumen-dokumen penting. 

 

Hal ini masih akan dilakukan pengembangan lebih lanjut yang mengintegrasikan keduanya, sehingga dapat mewujudkan sebuah sistem keamanan yang dapat menjadi fitur keamanan canggih untuk sebuah produk. Selain itu, algoritma ini juga masih terus dikembangkan oleh peneliti data dan hasilnya bisa didapatkan secara gratis di platform Github. Ke depannya, jika mengadaptasi teknologi demikian, selain dari fitur cetak yang tersemat yang menjadi keamanan dari produk, dari sisi digital dan teknologi juga dapat mengidentifikasi keaslian produk secara optimal. 

 

sumber:

https://identityweek.net/43313-2/

https://www.mdpi.com/2079-9292/13/22/4541